Thursday, October 9, 2014

Fenomena Langka, Gerhana Selenelion

Ilustrasi grafis gerhana bulan selenelion. Sumber : Kompas
Gerhana yang terjadi tadi malam ternyata bukan hanya gerhana Bulan total biasa. Ada fenomena lebih langka yang berpotensi untuk diamati, yaitu selenelion.
View arah Timur di Tasikmalaya menjelang Bulan terbit, nampak awah hitam di horizon
Selenelion adalah fenomena di mana Bulan dan Matahari berada dalam posisi saling berseberangan atau berjarak 180 derajat dari sudut pandang manusia di Bumi.
Gerhana bulan yang terjadi 8 Oktober 2014 terhalang awan hitam.
Tak seperti "supermoon" yang populer, istilah selenelion tak banyak dikenal oleh kalangan publik dan astronom amatir. Selenelion adalah penggabungan dari dua nama Dewa dalam mitologi Yunani, yaitu dewa Bulan yang bernama Selene dan dewa Matahari yang bernama Helios. Para astronom pada masa lalu menyebut selenelion dengan gerhana horizontal atau gerhana parallax. Dahulu, para astronom masih berdebat kemungkinan manusia bisa melihat gerhana horizontal. Dan jika bisa, faktor apa yang membuat manusia bisa melihatnya.  Fenomena ini teramati sekitar pukul 17.44-17.45 WIB. Bulan sendiri nanti akan terbit pukul 17.43 WIB sementara Matahari akan tenggelam pukul 17.46 WIB. 
Sesaat setelah fase gerhana bulan total
Masih nampak ada awan di sekitar bulan.
Dengan langkanya keajaiban alam ini, bersyukur saya sempat mengamati dan memotretnya.

No comments: